Jenjang karir seorang Hakim diawali ketika menjadi Hakim PA Kelas II. Kemudian secara bertahap berlanjut menjadi Hakim PA Kelas I-A atau menjadi pimpinan PA Kelas I-A. Tahap selanjutnya adalah menjadi Hakim Tinggi apabila persyaratannya telah terpenuhi. Untuk menjadi Hakim Tinggi ini harus melewati beberapa tes berupa persyaratan administrasi, tes eksaminasi berkas perkara, tes membuat putusan dan tes membuat laporan pengaduan. Dan terakhir tes wawancara. Tahapan-tahapan tersebut dilalui secara langsung di depan pengawas dan ada juga yang dilalui secara zoom.
Pada saat ini sedang berlangsung pelaksanaan tes pembuatan putusan dan tes membuat laporan terhadap pengaduan di seluruh Indonesia. Tes tersebut dilaksanakan di PTA masing-masing yang dikoordinir oleh Wakil Ketua PTA yang bersangkutan. Di wilayah PTA Padang sendiri terdapat 3 (tiga) orang yang mengikuti ujian calon Hakim Tinggi yang kesemuanya berasal dari PA Padang. Mereka adalah Dra. Nurhaida, M.Ag., Dra Hj. Samlah dan Dra. Emaneli, M.H.
Menurut penjelasan Wakil Ketua PTA Padang Dra. Hj. Rosliani, S.H., MA. bahwa ujian yang sedang berlangsung saat ini adalah ujian membuat putusan banding dan membuat laporan atas pengaduan. Kegiatan yang digelas di command center PTA Padang tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari yaitu hari Rabu dan hari Kamis tanggal 28 sampai dengan 29 Februari 2024. “Peserta ujian calon Hakim Tinggi ada tiga orang yang semuanya berasal dari PA Padang. Ujian tersebut meliputi ujuan membuat putusan banding dan ujian membuat laporan atas pengaduan,” ujar Dra. Hj. Rosliani menjelaskan.
_1.jpg?1709214035104)
Menurut Dra. Hj. Rosliani, dirinya dan staf berusaha memfasilitasi pelaksaan ujian calon Hakim Tinggi tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga terlaksana sesuai petunjuk dari Badilag. Apalagi, sambungnya menambahkan, ujian ini secara online yang memerlukan kesediaan jaringan internet yang memadai. Oleh sebab itu, lanjutnya, tenaga IT selalu standby agar sewaktu-waktu diperlukan dapat segera ditangani.
Menurut salah seorang peserta ujian, Dra. Emaneli, M.H. dirinya berusaha dengan sungguh-sungguh mengikuti ujian tersebut. Dirinya berharap dapat mengerjakan ujian dengan sempurna dan dinyatakan lulus. Masih menurut Dra. Emaneli, M.H. bahwa ujian yang diikutinya sekarang ini adalah yang terakhir baginya karena usianya telah mencapai 60 tahun yang menjadi batas usia terakhir mengikuti ujian calon Hakim Tinggi. “Mohon do’a, semoga kami lulus dalam ujian ini,” ungkapnya tersenyum.
