
Padang| www.pta-padang.go.id | Selasa 6 Maret 2018
“Betapa banyaknya orang yang mengetahui Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI nomor 1/ 2017, tetapi sebagian tidak bisa memahaminya dalam konteks aplikasi”, ungkap Drs. H. Hasan Basri Harahap, S.H., M.H. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang dalam rakor dengan Ketua Pengadilan Agama Se-Sumatera Barat setelah pengambilan sumpah dan pelantikan 6 Ketua Pengadilan Agama di Sumatera Barat.
Peserta Rakor
Ungkapan yang dilontarkan oleh KPTA tersebut, beliau kiaskan dengan orang yang hapal ayat kursi, beliau mengatakan, “Betapa banyaknya orang yang hapal ayat kursi, tetapi tidak mampu mengusir setan”.
Sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitab al-Furqaan: “Jika anda dengan ikhlas membaca Ayat Kursi (pada saat godaan syetan itu hadir) dan dengan benar, niscaya hal itu (godaan syetan) akan sirna. Sesungguhnya tauhid dapat mengusir syetan.” [Al-Furqaan baina Auliyaa’ir Rahmaan wa Auliyaa’isy Syaithaan hal. 146]. Ia juga berkata, “Jika seseorang membacanya dengan benar pada peristiwa-peristiwa yang ditimbulkan oleh syaithan, niscaya ia bisa membuatnya sirna”.
Maka dari itu, ketidakmampuan orang mengusir setan dengan ayat kursi ini berarti ada kesalahan pada orang yang membacanya.
Begitu juga dengan Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI nomor 01/Maklumat/KMA/IX/2017 tentang Pengawasan dan Pembinaan Hakim, Aparatur Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Di Bawahnya, banyak pejabat yang hapal maklumat tersebut, namun tidak bisa menerapkannya. Hal ini mengindikasikan ada kesalahan juga pada orang yang tidak bisa menerapkan maklumat tersebut, sehingga masih ada juga yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) dan perselingkuhan dalam rumah tangga.
Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ketua PTA Padang ini dihadiri oleh para pimpinan PTA Padang, hakim tinggi, para pejabat struktural dan fungsional serta para pimpinan pengadilan agama se-Sumatera Barat. KPTA mengambil tema rakor kali ini dengan penegakan disiplin. Yang diutamakan dalam hal ini ada 2 peraturan, yaitu Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penegakan Disiplin Kerja Hakim pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Yang Berada Di Bawahnya dan Maklumat Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor 01/Maklumat/KMA/IX/2017 tentang Pengawasan dan Pembinaan Hakim, Aparatur Mahkamah Agung dan Badan Peradilan Di Bawahnya.
Pimpinan PTA Padang memberikan pembinaan
KPTA menasehati agar pembinaan yang dilakukan KPTA diteruskan oleh Ketua Pengadilan Agama ke satker masing-masing. Dimana sudah seyogyanya pembinaan tersebut dilakukan secara berkesinambungan. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi adalah akibat kurangnya pengamalan terhadap 2 peraturan ini.
Pembinaan dilakukan oleh KPTA Padang, Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris. Rapat ini diselenggarakan di aula Pengadilan Tinggi Agama Padang hingga sore hari Selasa 6 Maret 2018. (AA/PTA Padang)